Kecambah Brokoli, Si Kecil Kaya Manfaat
MAKAN taoge atau kecambah kacang hijau mungkin sudah biasa, tapi tahukah kamu, bahwa kecambah brokoli juga dapat dikonsumsi dan memiliki kandungan gizi yang tinggi? Kecambah brokoli merupakan pangan fungsional yang masih banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Bentuk kecambah brokoli hampir sama dengan taoge. Walaupun memiliki ukuran yang kecil dan secara fisik berbeda jauh dari brokoli dewasa, kecambah brokoli juga mengandung vitamin C dan K yang tinggi untuk kebutuhan harian kita, loh! Selain itu, kecambah brokoli juga kaya akan kandungan mineral, protein, asam amino esensial, serta sangat kaya akan senyawa glukosinolat yang baik untuk tubuh. Glukosinolat yang tercerna dalam tubuh akan membentuk senyawa bioaktif sulforafan yang merupakan antioksidan dan antiinflamasi (peradangan) dalam tubuh. Sulforafan akan berperan dalam meningkatkan imun tubuh, menghambat pembentukan sel kanker, menurunkan risiko serangan jantung, mencegah inflamasi tulang seperti osteoporosis, mencegah maag dengan menghambat pertumbuhan bakteri Helicobacter pylori, serta meningkatkan kesehatan otak. Sudah tahu manfaatnya, tetapi masih bingung mengenai cara mengonsumsinya? Sama seperti sayuran lainnya, kecambah brokoli dapat disajikan dalam bentuk mentah seperti pada salad, sandwich, jus sayur, ataupun jika ingin divariasikan, kecambah brokoli mentah juga dapat diekstrak dan dicampurkan dengan yogurt untuk meningkatkan kesehatan sistem pencernaan. Selain itu, kecambah brokoli juga dapat diolah menjadi makanan masak seperti sup, tumis sayur, dan lain-lain. Dalam memasak kecambah brokoli, tingkat kematangan perlu diperhatikan agar tidak overcooked atau terlalu matang sehingga tidak terlalu banyak merusak nutrisi yang terkandung. Konsumsi harian kecambah brokoli yang disarankan adalah sebanyak 57 hingga 113 gram. (*) Penulis : Vanessa Grace Immanuel, Mahasiswi Teknologi Pangan Universitas Padjadjaran (Unpad)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: